Sabtu, 26 Juli 2014

E-Book (Electronic Book) Kurikulum 2013

EDUKASI BLOG - E-Book (Electronic Book) Kurikulum 2013.
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan
(3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Kepada yang memerlukan buku elektrononik kurikulum 2013, silakan dapat mengunduhnya sesuai kebutuhan, meskipun baru beberapa mata pelajaran semoga bermanfaat.

Buku Pegangan Guru dan Siswa (Kurikulum 2013)

No. Materi / Mata Pelajaran Pegangan Guru
Besar File
Pegangan Siswa
Besar File
Kelas I (SD)
1. PA. Budha Unduh 25,2 MB Unduh 66,8 MB
2. PA. Hindu Unduh 3,7 MB Unduh 41,5 MB
3. PA. Islam Unduh 7,2 MB Unduh 44,5 MB
4. PA. Katolik Unduh 8,4 MB Unduh 61,8 MB
5. PA. Khonghucu Unduh 21, 9 MB Unduh 86,6 MB
6. PA. Kristen Unduh 4,5 MB Unduh 94,4 MB
7. Tema : Diriku Unduh 24,9 MB Unduh 44,3 MB
8. Tema : Kegemaranku Unduh 25,5 MB Unduh 42,8 MB
9. Tema : Kegiatanku Unduh 18,9 MB Unduh 50,3 MB
10. Tema : Keluargaku Unduh 25,9 MB Unduh 111,6 MB
Kelas IV (SD)
1. PA. Budha Unduh 23,3 MB Unduh 21,4 MB
2. PA. Hindu Unduh 4,3 MB Unduh 17,1 MB
3. PA. Islam Unduh 2,8 MB Unduh 39,5 MB
4. PA. Katolik Unduh 4,5 MB Unduh 16,3 MB
5. PA. Khonghucu Unduh 21,3 MB Unduh 89,6 MB
6. PA. Kristen Unduh 5,5 MB Unduh 21,1 MB
7. Tema : Indahnya Kebersamaan Unduh 43,5 MB Unduh 23,8 MB
8. Tema : Selalu Berhemat Energi Unduh - Unduh 34,1 MB
9. Tema : Peduli Terhdap Mahluk Hidup Unduh 53,1 MB Unduh 33,2 MB
10. Tema : Berbagai Pekerjaan Unduh 23,1 MB Unduh 35,8 MB
Kelas VII (SMP)
1. PA. Budha Unduh 18,7 MB Unduh 23,8 MB
2. PA. Hindu Unduh 17,1 MB Unduh 16, 9 MB
3. PA. Islam Unduh 17,8 MB Unduh 34,9 MB
4. PA. Katolik Unduh 21,7 MB Unduh 26,8 MB
5. PA. Khonghucu Unduh 26,2 MB Unduh 19,5 MB
6. PA. Kristen Unduh 20,2 MB Unduh 28,9 MB
7. Bahasa Indonesia Unduh 5,3 MB Unduh 14,1 MB
8. Bahasa Inggris Unduh 92,4 MB Unduh 143,1 MB
9. IPA Unduh 22,6 MB Unduh 68,9 MB
10. IPS Unduh 2,5 MB Unduh 68,1 MB
11. Penjasorkes Unduh 29,9 MB Unduh 29,8 MB
12. PPKn Unduh 7,3 MB Unduh 18,8 MB
13. Seni Budaya Unduh 45,8 MB Unduh 68,5 MB
Kelas X (SMA/SMK)
1. Bahasa Indonesia Unduh 3,3 MB Unduh 9,9 MB
2. Matematika Unduh 18,2 MB Unduh 4,8 MB
3. Sejarah Indonesia Unduh 10,9 MB Unduh 47,4 MB

Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Terima kasih kepada Widya Prima
tags : ebook kurikulum 2013, electronic book kurikulum baru, download ebook kurikulum baru 2013, download panduan kurikulum baru 2013, download buku elektronik kurikulum 2013, panduan kurikulum 2013, kurikulum 2013, pegangan untuk guru dan murid kurikulum 2013,

Kamis, 17 Juli 2014

Resep Ayam Bakar Bumbu Merah

 
(Sumber Gambar  google.co.id)

EDUKASI BLOG - RESEP AYAM BAKAR BUMBU MERAH. Jumpa lagi dengan EDUKASI BLOG , kali ini EDUKASI BLOG akan membahas RESEP AYAM BAKAR BUMBU MERAH. Berikut bahan dan cara pembuatannya.


AYAM BAKAR BUMBU MERAH



BAHAN YANG DIPERLUKAN :  

  1. 750 gram daging ayam, potong-potong 
  2. 2 lembar daun jeruk
  3. 1 lembar daun salam
  4. 2 cm lengkuas, memarkan
  5. 2 sendok makan minyak
  6. 3 sendok makan kecap manis
  7. 2 sendok makan saus tomat
  8. garam secukupnya
  9. 300 ml air

BUMBU HALUS : 

  1. 3 buah cabai merah
  2. 4 butir bawang merah
  3. 3 siung bawang putih
  4. 1 sendok teh ketumbar
  5. 3 butir kemiri

PELENGKAP : 


  1. Daun selada
  2. ketimun
  3. sambal terasi

CARA MEMBUAT : 

  1. lumuri ayam dengan bumbu halus kemudian masak bersama daun jeruk, salam, lengkuas, minyak, kecap manis, saus tomat, dan garam
  2. Aduk-aduk sampai daging berubah warna. Masukkan air masak kembali hingga kering dan bumbu meresap. Angkat
  3. Bakar ayam di atas bara hingga kecokelatan, angkat dan sajikan bersama pelengkapnya.

Demikian RESEP AYAM BAKAR BUMBU MERAH persembahan dari EDUKASI BLOG , semoga bermanfaat, kunjungi terus EDUKASI BLOG yah.


Rabu, 16 Juli 2014

Resep Gelantin

(Sumber gambar : google.co.id)

EDUKASI BLOG - RESEP GELANTIN. Jumpa lagi dengan EDUKASI BLOG , blog yang menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang Insya Allah bermanfaat untuk saudara(i) sekalian, resep yang akan dibahas kali ini yaitu RESEP GELANTIN, berikut bahan yang diperlukan beserta cara pembuatannya :

GELANTIN 


BAHAN YANG DIPERLUKAN : 

  1. Daging sapi cincang
  2. Daging ayam cincang
  3. Susu bubuk
  4. Tepung roti
  5. Pala (parut)
  6. Bawang merah (cincang)
  7. Terigu
  8. Kecap Inggris
  9. Saus tomat
  10. Kecap
  11. Garam, merica
  12. Margarine,
  13. Telur
  14. Bawang bombay cincang

CARA/PROSEDUR PEMBUATAN : 

  1. Panaskan margarin, tumis bawang merah cincang
  2. Campur daging sapi cincang dengan daging ayam cincang
  3. Campur telur, 2 sdm susu bubuk, tepung roti, 1/2 pala bubuk, garam, merica
  4. Tuang tumisan bawang merah ke dalam adonan daging
  5. Buat model lontong (balut kertas)
  6. Kukus kurang lebih 30 menit
  7. Setelah matang dan dingin, buka bungkusnya
  8. Olesi permukaannya dengan margarine, dan lumeri dengan kecap
  9. Panggang

UNTUK SAUS NYA : 

  1. Cairkan margarin
  2. Tumis bawang bombay cincang
  3. Tambahkan 1 sdm tepung terigu
  4. Tambahkan 500 ml air
  5. Tambahkan saus tomat 2sdm
  6. Tambahkan kecap manis 5 sdm
  7. Tambahkan Kecap inggris 1 sdt
  8. Tambahkan kaldu bubuk 1 sdm
  9. Tambahkan garam, merica
Demikianlah pembahasan kali ini yaitu RESEP GELANTIN ala EDUKASI BLOG , semoga bermanfaat untuk saudara(i) sekalian, klik like atau share artikelnya yahh, tetap kunjungin dan jangan bosan dengan EDUKASI BLOG kawan. 

Selasa, 15 Juli 2014

Resep Daging Gulung

(Sumber : google.co.id)
EDUKASI BLOG - RESEP DAGING GULUNG. Jumpa lagi dengan EDUKASI BLOG, blog yang menyajikan artikel-artikel pendidikan yang Insya Allah bermanfaat untuk anda semua, pembahasan kali ini yaitu RESEP DAGING GULUNG , berikut bahan dan cara pembuatannya.

DAGING GULUNG 


BAHAN PANCAKE : 

  1. 100 gram tepung terigu
  2. 200 ml air
  3. 1/2 sendok teh garam
  4. 1 butir telur

BAHAN ISI : 

  1. 200 gram daging cincang, cincang halus
  2. 1/2 buah bawang bombay
  3. 2 siung bawang putih, cincang halus
  4. 1/2 buah paprika hijau potong kecil-kecil
  5. 2 sendok makan saus tomat
  6. 2 sendok makan saus cabai
  7. 1 sendok teh cabai bubuk
  8. 500 ml kaldu
  9. garam, merica
  10. 2 sendok makan minyak untuk menumis

BAHAN UNTUK SAUS : 

  1. 4 sendok makan margarine
  2. 6 sendok makan tepung terigu
  3. 600 ml susu
  4. garam, merica
  5. 50 gram keju cheddar parut

CARA / PROSEDUR PEMBUATAN : 

  1. Aduk bahan pancake lalu buat dadar tipis-tipis, sisihkan
  2. tumis bawang bombay, bawang putih sampai harum. Tambahkan paprika merah, hijau, garam, merica, saus tomat, saus cabai, dan kaldu.
  3. Buat saus : panaskan margarin masukkan tepung, aduk hingga kental lalu tuangkan susu, garam, merica
  4. Ambil selembar dadar isi dengan daging kemudian gulung. Tata dalam pinggan tahan panas. Tambahkan saus dan parutan keju. Panggang sampai matang 
Untuk : 5 Porsi.

Demikian untuk pembahasan kali ini yaitu Resep Daging Gulung, semoga bermanfaat buat saudara(i) sekalian, mohon bantuan Like atau Share nya yahh :D , tetap kunjungi EDUKASI BLOG yah, 

Minggu, 13 Juli 2014

Resep Ayam Semur

(Sumber : Google.co.id)

EDUKASI BLOG - RESEP AYAM SEMUR. Jumpa lagi dengan EDUKASI BLOG, di blog yang penuh ilmu pengetahuan yang pastinya akan berguna untuk saudara(i) sekalian, pada artikel saya kali ini, akan membahas mengenai resep, yaitu RESEP AYAM SEMUR , berikut bahan dan cara pembuatannya. 

AYAM SEMUR 

Bahan-bahan yang diperlukan : 

  1. Daging ayam
  2. garam, merica
  3. Pala (di memarkan)
  4. bawang merah goreng
  5. kecap manis
  6. kentang (kupas, lalu kukus)
  7. irisan bawang bombay
  8. Air

Cara/prosedur pembuatan : 

  1. Tumis bawang bombay dengan margarine
  2. Masukka ayam
  3. tambahkan dengan kecap manis, lalu air
  4. Masak sampai airnya menyusut
  5. Setelah menyusut , lalu masukkan kentang kukus.
Demikianlah artikel mengenai Resep Ayam Semur, semoga bermanfaat bagi saudara(i) sekalian, tetap kunjungi EDUKASI BLOG yahh,

Sabtu, 12 Juli 2014

Resep Ayam Bakar Kecap

(Sumber Gambar : http://resepcaramasak.info/)

EDUKASI BLOG - RESEP AYAM BAKAR KECAP. Jumpa lagi dengan EDUKASI BLOG. Blog yang menyediakan berbagai pengetahuan, gubuknya ilmu. Pembahasan kali ini yaitu RESEP AYAM BAKAR KECAP , Mantapp nih agan2 sekalian buat menu buka puasa (Hahahaha), kan artikel nya dibuat pada saat bulan puasa, mantep toh. Berikut pembahasannya :

AYAM BAKAR KECAP

Bahan Yang Dibutuhkan : 

  1. Daging Ayam
  2. Cabe merah (Haluskan)
  3. Bawang merah (Haluskan)
  4. Bawang putih (Haluskan)
  5. Garam, merica (Haluskan)
  6. Margarine (Cairkan)
  7. Kecap
  8. Asam
  9. Daun Jeruk

Cara Pembuatannya : 

  1. Campur bumbu halus (Cabe merah, bawang merah, bawang putih) dengan air asam , kecap manis, garam, merica, margarine yang sudah di cairkan.
  2. Lumuri ayam dengan bumbu diatas
  3. Diamkan kurang lebih 15 menit
  4. Ungkep dalam wajan
  5. Tambahkan daun jeruk 
  6. Masak hingga matang
  7. Lalu bakar/panggang di dalam oven/pemanggang

Demikianlah pembahasan artikel EDUKASI BLOG yang berjudul RESEP AYAM BAKAR KECAP. Semoga bermanfaat bagi saudara(i) sekalian. Tetap Kunjungi EDUKASI BLOG yah.  

Komponen Peta

EDUKASI BLOG - Komponen Peta. Peta terdiri atas dua bagian utama, yaitu muka peta dan informasi tepi peta. Bagian muka peta adalah wilayah yang digambar pada peta. Pada bagian ini informasi yang ditampilkan digambar dalam bentuk simbol. Adapun informasi tepi peta adlah informasi atau keterangan dari suatu peta. Informasi tepi peta terdiri dari judul peta, skala peta, orientasi peta, legenda, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, dan inset peta.

1. Judul Peta

Setiap peta harus memiliki judul karena memuat isi dari peta tersebut. Judul pada peta umum dan peta tematik berbeda. Pada peta umum, judul hanya menunjukkan wilayah daerah yang terdapat pada peta tersebut. Misalnya, peta Propinsi Jawa Timur, Kota Medan, dan Peta Pulau Sulawesi. Adapun pada peta tematik, selain harusmenyebutkan daerahnya harus pula menyebutkan tema yang ada pada peta tersebut, bahkan harus menyebutkan data waktu (tahun, bulan, atau minggu). Misalnya, Peta penggunaan lahan propinsi Gorontalo 2008, Peta Jenis Tanah Kabupaten Agam 2007, dan Peta Kepadatan Penduduk Kota Semarang Tahun 2006.

2. Skala Peta 

Skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak datar pada peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dibedakan atas skala angka, skala garis, dan skala verbal.

a. Skala Angka adalah skala peta yang dinyatakan dalam bentuk angka. Skala angka sering pula dinamakan skala numerik atau skala pecahan. Contohnya, skala suatu peta adalah 1:50.000, artinya 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm atau atau 0,5 km di lapangan (dipermukaan bumi).
b. Skala Garis adalah jenis peta yang dinyatakan dalam bentuk garis. Garis tersebut terbagi dlaam beberapa bagian dengan ukuran sama besar. Skala garis sering pula dinamakan skala grafis.
(Contoh Skala Grafis)

c. Skala Verbal adalah skala peta dalam bentuk kalimat. Contohnya, 1 inci ke 1 mil, artinya 1 inci berbanding 1 mil.

3. Tanda Orientasi

Tanda orientasi atau arah mata angin biasanya berupa tanda panah yang menunjukkan arah utara. Akan tetapi, hal ini tidak mutlak karena ada beberapa peta yang orientasinya bukan ke arah utara, tetapi ke arah barat atau selatan.

(Contoh Tanda Orientasi, Atau Arah Mata Angin)

4. Simbol dan Warna Peta 

Menurut bentuknya, simbol dibedakan atas simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah.
a. Simbol Titik dipergunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti kota, gedung, pelabuhan, sekolah, candi, stasiun, dan lapangan terbang.

b. Simbol garis digunakan untuk menyajikan unsur-unsur yang memanjang, seperti jalan raya, jalan kereta api, sungai, garis pantai, dan batas administrasi.

c. Simbol wilayah digunakan untuk menggambarkan unsur-unsur yang memiliki luas, seperti hutan, sawah, rawa, dan tegalan.

5. Legenda 

Legenda adalah keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Pada umumnya, legenda diletakkan disudut kiri atau kanan bawah peta. keberadaan legenda sangat pentingkarena merupakan kunci untuk memahami simbol-simbol yang ada pada peta. 
(Contoh Legenda Pada Peta)

6. Garis Astronomis 

Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis Lintang (garis paralel) adalah garis-garis khayal yang melintang di atas permukaan bumi dari arah barat ke timur sejajar dengan garis khatulistiwa (lintang 0 derajat). Garis Bujur (garis meridian) adalah garis-garis khayal vertikal dari arah utara ke selatan yang membagi bola bumi menjadi belahan barat dan belahan timur. 

7. Peta Inset 

Peta Inset adalah peta berukuran kecil yang disispkan pada peta utama. Pada umumnya, peta inset diletakkan di bagian sisi kiri, sisi kanan, atau di bawah peta dalam garis tepi. Peta inset berukuran lebih kecil dibandingkan dengan peta utama yang bertujuan untuk memperjelas peta utama atau peta inti.

8. Lembaga Pembuat Peta 

Lembaga pembuat peta perlu dicantumkan untuk mengetahui siapa atau lembaga apa yang membuat peta sehingga sumber peta menjadi jelas. 

9. Tahun Pembuatan Peta 

Tahun pembuatan peta sangat dibutuhkan terutama bagi peta yang menyajikan data yang cepat berubah, seperti jumlah dan persebaran penduduk, pola penggunaan lahan, dan produksi pertanian. Pada umumnya, tahun pembuatan peta ditulis di bawah kanan peta.

Kamis, 10 Juli 2014

Resep Ayam Bumbu Kemangi

(Sumber : google.co.id)

EDUKASI BLOG - RESEP AYAM BUMBU KENANGI. Jumpa lagi di EDUKASI BLOG, blog yang menyajikan bebagai ilmu pengetahuan yang Insya Allah akan bermanfaat untuk saudara(i) sekalian, pembahasan kali ini yaitu RESEP AYAM BUMBU KENANGI, berikut bahan dan cara pembuatannya.

AYAM BUMBU KEMANGI 


BAHAN YANG DIPERLUKAN : 

  1. Daging ayam
  2. Cabe merah (Haluskan)
  3. Cabe rawit (Haluskan)
  4. Bawang merah (Haluskan)
  5. Bawang putih (Haluskan)
  6. Kemiri goreng (Haluskan)
  7. Daun jeruk
  8. Batang serei (iris)
  9. Jahe (iris btang korek)
  10. Kemangi
  11. santan

CARA / PROSEDUR PEMBUATAN : 

  1. Tumis bumbu yang telah dihaluskan
  2. Tambahkan daun jeruk, batang serei iris, dan jahe
  3. Masukkan ayam, garam, merica, masak sampai berubah warna
  4. Masukkan santan
  5. Setelah menyusut, masukkan daun kemangi,
  6. Taraaaa, siap dihidangkan
Demikianlah pembahasan kali ini yaitu RESEP AYAM BUMBU KENANGI, yang dipostingkan oleh EDUKASI BLOG, semoga bermanfaat untuk saudara(i) sekalian, terus kunjungi EDUKASI BLOG yah, 

Rabu, 09 Juli 2014

Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan

EDUKASI BLOGApresiasi Karya Seni Rupa Terapan. Di pembahasan sebelumnya yaitu Apresiasi Karya Seni Kriya, dibahas mengenai kelompok-kelompok seni kriya, contoh, Kriya Tekstil berupa batik, tenun, dan bordir, Kriya Anyaman, Kriya Lukis, Kriya Kulit, Kriya Ukiran, Kriya Logam, Kriya Keramik, dan Kriya Lainnya. Dalam lingkup internasional, keunikan seni kriya Indonesia selalu menjadi perhatian ketika dipamerkan. Seni Kriya merupakan istilah yang dipopulerkan untuk menggantikan kata kerajinan yang dianggap tidak sesuai lagi. Karya seni mengandung tema dan memuat beragam simbol atau lambang yang menjadi cermin diri dan lngkungan tempat kriya tersebut berkembang.

1. Pengertian Apresiasi

Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu apresiasi pasif dan aktif. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai. Adapun apresiasi aktif, yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.


  • Nilai Bentuk 
Nilai bentuk berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi, artinya penyerapan visual dengan mata menjadi acuan dalam apresiasi. Nilai bentuk karya seni rupa disebut juga nilai intrinsik. Bentuk karya disebut juga sebagai bahan atau media yang secara fisik dapat dipersepsi oleh mata pengamat dan wujudnya berupa unsur-unsur fisik seni rupa. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
  • Nilai Isi 
Nilai isi disebut juga nilai ekstrinsik dan bersifat nonfisik karena berada dibalik wujud karya. Nilai isi pada karya seni rupa hadir melalui pengolahan unsur-unsur fisik. Seorang pengamat setelah menikmati nilai-nilai fisik akan menangkap isiatau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

Pada saat menikmati karya yang menimbulkan sikap simpati akan muncul getaran yang menuntun sikap empati (lebur dengan objek), sikap ini merupakan tingkatan apresiasi tertinggi. 

2. Apresiasi Karya Seni Rupa 

Untuk menghindari kesimpangsiuran, apresiasi seni rupa harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan tertentu, diantaranya adalah : 
  • Pendekatan Mimetik 
Melalui pendekatan ini, sebuah karya dinilkai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam. Misalnya, lukisan binatang akan dilihat kemiripannya dengan binatang sesungguhnya yang hidup di alam.
  • Pendekatan Ekspresif 
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan ke dalam karya. Misalnya, kelugasan dalam mempergunakan media dan teknik tertentu dapat dijadikan acuan dalam menilai ekspresinya.
  • Pendekatan Struktural 
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya. Aspek kebentukan karya yang terdiri atas unsur-unsur pendukungnya dpat menjadi landasan penilaian.
  • Pendekatan Semiotik 
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya. Berdasarkan hal tersebut dapat dibuat berbagai tafsir atas karya yang dilihat.

3. Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Khazanah karya seni rupa terapan Nusantara tidak dapat terhitung jumlahnya. Di seluruh wilayah Indonesia, diproduksi berbagai jenis, bentuk, hiasan, gaya, media, teknik, dan fungsi benda yang dapat diklasifikasikan sebagai karya seni rupa terapan.

a. Pakaian 

Dari segi bentuk dan bahannya, kebutuhan pakaian manusia bermacam-macam. Bahannya ada yang berasal dari hasil budi daya tumbuhan, seperti kapas yang dipintal menjadi benang untuk ditenun menjadi sehelai kain atau serat tumbuhan dan bahan kulit kayu yang diolah sampai menyerupai kain.

b. Perhiasan 

Keinginan menghias tubuh sudah ada sejak dimulainya peradaban manusia. Bahannya ada yang dari serat tumbuhan atau ranting; bagian tubuh binatang, seperti taring, kulit, atau kepalanya yang diawetkan; aneka batu mulia; dan logam. Perhiasan dapat dikenakan pada bagian kepala, telinga, hidung, leher, perut, tangan , jemari dan kaki.

c. Senjata 

Senajat tradisional daerah tertentu mempunyai keunikan, baik dari segi bentuk, bahan, teknik pembuatan,maupun hiasannya.Bentuknya ada yang berupa pisau, keris, golok, dan tombak.

d. Topeng dan Wayang 

Topeng dan wayang merupakan jenis karya seni rupa terapan yang berkaitan dengan cabang seni yang lain, yaitu seni tari, musik, dan teater. Penggunaan seni rupa sangat jelas fungsinya dalam kriya topeng dan wayang.

e. Kemasan 

Kemasan atau wadah untuk makanan atau benda lainnya amat beragam. Jenis makanan tertentu identik dengan kemasan yang membungkusnya. 

f. Alat Transportasi 

Kendaraan menjadi alat angkut yang penting dlam kehidupan manusia. Kendaraan tradisional, jenisnya ada yang dihela binatang atau dikayuh oleh manusia, seperti becak, sampan, delman, atau pedati.

g. Bangunan 

Fungsi bangunan sebagai kebutuhan primer manusia dapat dibedakan menjadi banguna sehari-hari (profan) dan bangunan keagamaan (sakral). Rumah tinggal dan rumah adat termasuk bangunan sehari-hari.

h. Peralatan Rumah Tangga 

Peralatan rumah tangga tidak hanya termasuk sebagai barang fungsional karena hampir pada semua peralatan rumah tangga terdapat sentuhan seni.

i. Benda Ritual 

Peralatan untuk kepentingan upacara menjadi benda yang secara khusus dipersiapkan sebagian besar suku bangsa yang ada di Indonesia. Bentuknya dapat berupa sesajen atau benda-benda upacara-upacara adat atau keagamaan.

j. Alat Musik 

Perangkat yang dapat menghasilkan suara disebut alat musik, baik yang dipetik, dipukul, ditabuh, ditiup, maupun digesek. Bahannya dari bambu, kayu, logam, atau kulit hewan. 

k. Ragam Hias 

Pembuatan ragam hias sangat bergantung pada benda yang dihiasnya. Ragam hias Nusantara dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Ragam hias Flora atau tumbuhan
2) Ragam Hias Fauna Atau Hewan
3) Ragam hias manusia
4) Ragam hias geometris
5) Ragam hias kaligrafi
6) Ragam hias lainnya

Selasa, 08 Juli 2014

Resep Pindang Ayam


(Sumber Gambar : http://www.livestockreview.com/) 

EDUKASI BLOG - Resep Pindang Ayam. Pembahasan resep hari ini yaitu (PINDANG AYAM). Ini adalah artikel pertama saya yang membahas mengenai resep kuliner Nusantara. Mungkin terasa agak spesial yah :D hihihih.. Langsung saja ke topik pembahasan. Mari simak baik-baik.

PINDANG AYAM

Bahan yang diperlukan : 

  1. Daging Ayam
  2. Cabe merah (Iris Halus)
  3. Cabe Hijau (Iris Halus)
  4. Bawang Merah (Iris Halus)
  5. Bawang Putih (Iris Halus)
  6. Daun jeruk, daun salam
  7. Lengkuas, jahe, sereh (memarkan)
  8. Belimbing wuluh (potong2) 
  9. Garam
  10. Merica
  11. Kecap
  12. Gula merah
  13. Air asam
  14. Mentega 
  15. Kunyit (Bakar)
  16. Tomat (Iris)

Cara Pembuatannya : 

  1. Lumerkan 2 sdm margarine
  2. Masukkan irisan bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe hijau, sereh, daun salam, daun jeruk, kunyit bakar, jahe, lengkuas.
  3. Masukkan ayam, kecap manis, garam, merica, gula merah, air asam
  4. Tambahkan air . Masak hingga airnya menyusut
  5. Tambahkan irisan tomat , irisan belimbing
  6. Masak hingga kuah menyusut.  
Demikian lah Artikel mengenai Resep Pindang Ayam, semoga bermanfaat untuk saudara(i) sekalian. Tetap kunjungi Edukasi Blog yah.

Senin, 07 Juli 2014

Resep Ayam Panggang Pedas Manis

(Sumber Gambar : http://rumahmakanm3.files.wordpress.com/)

Edukasi Blog - Resep Ayam Panggang Pedas Manis. Jumpa lagi dengan Edukasi Blog, kali ini saya akan berbagi resep khususnya bagi pecinta kuliner pedas tentunya, yakni Resep Ayam Panggang Pedas Manis ala Edukasi Blog. Berikut Bahan dan cara pembuatannya : 

AYAM PANGGANG PEDAS MANIS

Bahan Yang Diperlukan :

  1. Daging Ayam 
  2. Cabe Merah (Haluskan)
  3.  Bawang Merah (Haluskan)
  4. Bawang Putih (Haluskan)
  5. Kecap
  6. Santan
  7. Sereh (memarkan)
  8. Lengkuas (memarkan)
  9. Jahe (memarkan)
  10. Daun jeruk, daun salam
  11. Air asam
  12. Garam, merica
  13. Gula Jawa
  14. Margarine

Cara/Prosedur Pembuatan : 

  1. Tumis margarine 2 sdm
  2. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan (Cabe merah, bawang merah, bawang putih, gula jawa)
  3. Tambahkan sereh , lengkuas, jahe, daun jeruk, daun salam.
  4. Masukkan ayam
  5. Tambahkan kecap, air asam, santan
  6. Masak hingga kental,
  7. Panggang dalam oven
Demikianlah Artikel Edukasi Blog yang berjudul Resep Ayam Panggang Pedas Manis, semoga bermanfaat untuk saudara(i) sekalian. Tetap kunjungi Edukasi Blog yah. 


Minggu, 06 Juli 2014

Komponen-komponen Budaya Politik

Edukasi Blog - Komponen-komponen Budaya Politik. Di pembahasan yang lalu mengenai Pengertian Budaya Politik, Sekilas , Budaya Politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. Seperti juga di Indonesia, menurut Benedict R. Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elit dengan kelompok massa. Gabriel A. Almond dan G. Binghamm Powell Jr. menegaskan bahwa budaya politik merupakan dimensi psikologis dalam suatu sistem politik. Maksud pernyataan ini menurut Ranney adalah karena budaya politik menjadi satu lingkungan psikologis bagi terselenggaranya konflik-konflik politik (dinamika politik) dan terjadinya proses pembuatan kebijakan politik. Sebagai sebuah lingkungan psikologis, komponen-komponen yang berisikan unsur-unsur psikis dalam diri masyarakat terkategori menjadi beberapa unsur.
Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi kognitif (cognitife orientations) dan orientasi afektif (affective orientations). Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehesif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe-tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen objek politik berikut.

#Orientasi Kognitif : berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajiban serta input dan outputnya.

#Orientasi Afektif : berupa perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor, dan penampilannya.

#Orientasi Evaluatif : berupa keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.

Dengan menggunakan ketiga komponen orientasi tersebut, kita dapat mengukur bagaimana sikap individu atau masyarakat terhadap sistem politik.

Sabtu, 05 Juli 2014

Apresiasi Karya Seni Kriya

Edukasi Blog - Apresiasi Karya Seni Kriya. Karya seni kriya ada yang memiliki nilai guna praktis dan ada pula yang memiliki nilai guna hias. Karya seni kriya yang termasuk karya seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa yang lebih memerhatikan nilai guna praktis untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tahukah anda contoh-contoh karya seni kriya ? Cabang karya seni kriya dapat dikelompokkan menjadi karya tekstil, kriya anyaman, kriya lukis, kriya ukiran, kriya logam, kriya keramik, dan lain-lain.


Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Kriya Nusantara 

Fungsi seni kriya sangat penting bagi masyarakat dan negara karena sektor penjualan seni kriya dapat meningkatkan devisa negara. Perhatian pemerintah terhadap seniman kriya cukup baik, hal ini terbukti dengan adanya pemberian penghargaan Upakarti bagi seniman atau perajin seni kriya yang berprestasi. Selain itu, didirikan juga Dewan Kerajinan Nasional di tingkat pusat dan daerah.

Dalam lingkup internasional, keunikan seni kriya Indonesia selalu menjadi perhatian ketika dipamerkan. Seni kriya merupakan istilah yang dipopulerkan untuk menggantikan kata kerajinan atau seni kerajinan yang dianggap tidak sesuai lagi. Dalam membuat karya seni kriya (craft) sangat dituntut kemampuan kriya (craftmanship) yang tinggi, seperti mengukir, membatik, menganyam, menggambar, melukis, membuat patung, menenun, membentujk, menyulam, menempa, atau mengecor.
(Penghargaan Upakarti)

Kriya Tekstil 

#Kriya Batik 
Prinsip utama dalam proses membatik, yaitu tutup celup. Bagian tertentu pada kain ditutup dengan bahan lilin malam memakai alat bernama canting untuk merintangi warna pada saat dicelup. Pada batik tradisional, lilin penutup berupa motif hias (isen) yang beragam. Teknik yang digunakan dalam membatik, diantaranya teknik tulis dan teknik cap. Teknik tulis menggunakan canting dan hasilnya berupa batik tulis. Teknik cap menggunakan alat berupa cap dari bahan tembaga yang dibentuk menjadi motif hias tertentu dan hasilnya disebut cap batik. Perupa Amri Yahya dari Yogyakarta menjadikan batik sebagai media berkarya seni lukis. Pusat kriya batik klasik terdapa di beberapa kota di Nusantara, seperti Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Madura, Jambi, dan Papua. Secara umum ada dua gaya batik, yaitu batik pesisir dan batik keraton.

#Kriya Tenun 
Teknik yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu teknik dengan alat teknik bukan mesin (ATBM). Salah satu alat tenun bukan mesin disebut tustel, seperti alat bantu anyam dan tenun gendong. Pada proses menenun dengan alat bukan mesin, benang dipersiapkan untuk ditenun dengan posisi membujur dan melintang, seperti menganyam. Benang pakan (benang yang melintang horizontal) diatur posisi nya pada benang lungsi (benang yang membujur vertikal) sehingga jika digunakan benang warna-warni akan membentuk motif tertentu.

#Kriya Bordir 
Bordir merupakan penerapan motif hias dengan cara dibordir di atas kain. Istilah lain yang hampir sama dengan teknik bordir, yaitu teknik sulam. Bantuan mesin bordir telah memudahkan proses produksi kriya bordir.  Kreatifitas perajin Bordir dapat dilihat dari motif hias yang dipilih, warna, kesesuaian dengan bahan, dan fungsi kainnya. Bordir ditetapkan pada pakaian, taplak, kerudung, dan mukena. Salah satu pusat bordir terkenal di Jawa Barat, yaitu Tasikmalaya.

KRIYA ANYAMAN 

Prinsip menganyam, yaitu memanfaatkan jalur melintang (horizontal yang disebut pakan) dan membujur (vertikal yang disebut lusi).Kedua jalur ini disusun tumpang tindih bergantian sehingga bersatu. Ada juga teknik menganyam yang memanfaatkan jalur miring atau diagonal dan gulungan. Jalinan bahan menampilkan motif hias tertentu dan akan semakin menarik jika memanfaatkan perbedaan warna. Teknik pembuatan anyaman dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) dan ada juga yang menggunakan alat bantu sejenis alat tenun yang disebut tustel. Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan salah satu kota yang dikenal sebagai pusat produksi kriya anyaman dengan bahan, bentuk, dan teknik yang beragam. 

KRIYA LUKIS 

Proses produksi kriya lukisan biasanya dilakukan secara manual di atas kain sejenis kanvas yang dibentangkan. Proses melukis dimulai dengan melukis dasar dan dilanjutkan dengan tahap penyelesaian. Alat yang digunakan berupa kuas, pisau palet, palet untuk mencampur warna, dan cat minyak. Dalam kriya lukis, seseorang pelukis dapat membuat karya yang sama secara berulang-ulang.
Pusat kriya lukisan, diantaranya terdapat di Jelekong, Bandung (Jawa Barat), Sokaraja, Banyumas, (Jawa Tengah), dan Ubud (Bali).

KRIYA KULIT 

Pemanfaatan kulit satwa untuk kepentingan manusia sudah berlangsung sejak lama, tepatnya pada waktu manusia mulai berburu satwa liar. Sekarang kulit kambing, sapi, kerbau, atau reptil (buaya atau ular), sering dipakai manusia untuk memenuhi fungsi sandang, seperti pakaian, sepatu, tas, ikat pinggang, dompet atau jok kursi.
Daerah pusat penghasil kriya kulit, di daerah Yogyakarta, Bali dan Sukaregang.

KRIYA UKIRAN 

Aspek kegunaan benda yang dibuat memerlukan sentuhan seni rupa sehingga muncul upaya menghiasnya dengan berbagai cara. Salah satunya, yaitu dengan mengukir atau memahat.
Peralatan yang digunakan untuk mengukir, di antaranya pahat, palu, pisau raut, gergaji, kapak dan amplas. Kayu yang sudah kering dibentuk sesuai rancangan, kemudian dipahat bagian demi bagian. Proses mengukir berakhir pada tahap penghalusan yang bertujuan untuk memunculkan tekstur kayu dan mengawetkannya, seperti dengan plitur atau vernis. Tingkat kerumitan ukiran menentukan nilai seni dan harga jualnya. Di Magelang, para perajin memanfaatkan batu andesit untuk membuat patung atau arca batu meniru karya patung pada zaman Hindu klasik.

KRIYA LOGAM 

Prinsip mengecor yaitu mengisi cetakan yang sudah dibuat sesuai benda yang dikehendaki dengan logam yang sudah dididihkan. Bahan perunggu, kuningan, tembaga, dan perak dicor membentuk aneka alat rumah tangga, perhiasan, alat musik, dan senjata. Kegiatan pengecoran logam benda kriya, di antaranya dapat ditemui di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Selain dicor, logam dapat juga ditempa untuk dijadikan seni kriya, mislanya teknik pembuatan keris. Kegiatan menempa logam biasanya dilakukan bersama-sama dengan teknik mengecor dan mengukir. Misalnya, baja ditempa atau dibentuk untuk membentuk sebuah benda.

KRIYA KERAMIK 

Keramik dalam berbagai variasinya, seperti gerabah, tembikar, terakota, merupakan karya yang sudah diproduksi sejak zaman prasejarah. Bahan utama keramik berupa tanah liat yang sangat berlimpah di Nusantara. Bahan tanah liat tersebut dapat dibentuk dengan teknik cetak tekan (press molding) , lempeng (slabbing), pilin (coiling), dan pijit (pinching).  Plered (Purwakarta), Sitiwinangun (Cirebon, Jawa Barat), Purwokerto (Jawa Tengah), Kasongan (Yogyakarta), dan Dinoyo (Malang, Jawa Timur), merupakan pusat penghasil keramik yang terkenal di Indonesia.

KRIYA LAIN 

Proses berkarya seni rupa tidak hanya terdiri atas teknik seperti telah dikemukakan sebelumnya karena pada praktiknya dapa digunakan teknik, seperti merakit, mematri, menempel, dan menjalin. Kadang-kadang berbagai teknik dipadukan untuk menghasilkan sebuah karya seni rupa yang unik. 

Jumat, 04 Juli 2014

Stratifikasi Sosial

Edukasi BlogStratifikasi Sosial. Di pembahasan yang lalu, kita membahas tentang Diferensiasi Sosial, gambaran sedikit tentang diferensiasi sosial, Diferensiasi Sosial yaitu suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu, seperti ras, etnis, agama, gender, dan suku bangsa, yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah. Kembali ke pembahasan utama yaitu Stratifikasi Sosial , setiap anggota masyarakat memiliki kedudukan atau tertentu, misalnya guru, pemimpin perusahaan, pegawai negeri dan tokoh masyarakat.Setiap kedudukan tersebut tentu saja dibebani dengan hak dan kewajiban. Hal tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sosial berupa perbedaan tingkatan sosial. Dengan kata lain, perbedaan kedudukan menimbulkan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial. Ditambahkan pula oleh Soerjono Soekanto bahwa dasar dari terjadinya pelapisan dalam masyarakat adalah tidak adanya keseimbangan pembagian antara hak dan kewajiban, serta antara kewajiban dan tanggung jawab sosial sehingga berpengaruh terhadap anggota masyarakat.

Beberapa pengertian stratifikasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

  1. Menurut Robert M.Z Lawang, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege, dan prestise.
  2. Menurut Horton dan Hunt, stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
  3. Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
  4. Menurut Bruce J. Cohen, stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
  5. Menurut Astrid S. Susanto, stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun horizontal dalam masyarakatnya.
bentuk-bentuk stratifikasi dapat dilihat dari beberapa segi , antara lain dari proses, sifat, dan dasar-dasar pelapisan sosial.

Stratifikasi Dilihat dari Segi Proses 

Ada dua bentuk stratifikasi dari segi proses, yaitu sebagai berikut.
  1. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya. Alasan terjadinya stratifikasi sosial adalah kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala, dan harta.
  2. Stratifikasi yang terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama. Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam lembaga atau organisasi formal seperti pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, atau perkumpulan.

Stratifikasi Dilihat dari Segi Sifat 

Bentuk stratifikasi sosial dilihat dari segi sifat, yaitu sebagai berikut.
  1. Stratifiaksi sosial terbuka : dalam sistem stratifikasi sosial yang terbuka, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang lebih tinggi, atau jika kurang beruntung dapat jatuh, ke lapisan yang lebih rendah. Kelebihan dari sistem ini adalah adanya rangsangan bagi setiap orang untuk mengejar kemajuan. Semakin maju seseorang, tingkat stratifikasinya pun akan naik. Akan tetapi, kelemahannya adalah adanya kemungkinan perasaan was-was karena khawatir tergeser kedudukannya ke lapisan bawah.
  2. Stratifikasi sosial tertutup : stratifikasi sosial bersifat tertutup membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang bergerak ke atas maupun ke bawah. Satu -satunyajalan untuk masuk menjadi anggotanya dengan kelahiran. Sistem yang tertutup dapat dilihat pada masyarakat India yang menggunakan sistem Kasta, atau dalam masyarakat feodal, dalam masyarakat tempat pelapisan sosialnya bergantung pada perbedaan rasial. Contoh sistem kasta salah satunya terjadi di india, yaitu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
    1. Keanggotannya berdasarkan kelahiran. Anak yang lahir memiliki kedudukan yang sama dengan orangtuanya.
    2. Kenggotaannya berlaku seumur hidup, kecuali jika ia dikeluarkan dari kasta nya.
    3. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang yang sekasta.
    4. Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat terbatas.
    5. Adanya kesadaran pada keanggotaan suatu kasta, misalnya nama kasta dan identifikasi anggota pada kastanya.
    6. Terikat pada kedudukan-kedudukan
    7. Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.

Stratifikasi Dilihat dari Segi Dasar-Dasar Pelapisan Sosial 

Adapun menurut Soerjono Soekantom ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menciptakan golongan pada anggota masyarakat kelapisan-lapisan, yaitu sebagai berikut.
  • Kekayaan 
Orang yang memiliki kekayaan paling banyak atau berpenghasilan tinggi termasuk lapisan paling atas. Kekayaan tersebut dapat dilihat misalnya pada bentuk rumah yang bersangkutan mobil pribadinya, dan pakaiannya.
  • Kekuasaan 
Orang Yang memiliki kekuasaan atau yang memiliki wewenang berpeluang besar menempati lapisan teratas.
  • Kehormatan 
Orang yang disegani dan dihormati menempati tempat teratas dan ukuran seperti ini banyak dijumpai pada masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa besar kepada masyarakat.
  • Ilmu Pengetahuan 
Orang yang berpendidikan tinggi merupakan golongan yang lebih tinggi daripada orang yang berpendidikan rendah. Akan tetapi, ukuran ini terkadang membawa pengaruh yang negatif karena seringkali bukan mutu ilmu pengetahuannya yang dijadikan ukuran, tetapi gelarnya sehingga dapat mengakibatkan segala macam usaha dilakukan untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak dengan cara halal.

Menurut Mac Iver, dasar pelapisan masyarakat berdasarkan sistem pelapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan terbagi dalam tiga pola umum, yaitu tipe kasta, tipe oligarki, dan tipe demokratis.
  1. Tipe kasta merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemerintahan yang tegas dan kaku. Masyarakat dengan tipe kasta, misalnya masyarakat Hindu Indiayang hampir-hampir tidak pernah terjadi gerak sosial yang vertikal.
  2. Tipe Oligarki merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas. Pembedaan lapisan pada masyarakat tipe oligarki ini ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut , terutama pada kesempatan yang diberikan kepada seluruh warga untuk memperoleh kekuasaan tertentu.
  3. Tipe demokratis merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah antarlapisan yang bersifat sangat dinamis. Ascribed Status tidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan keberuntungan seseorang lebih dominan pada sistem lapisan ini. Hal ini bisa dialami oleh anggota-anggota partai politik pada masyarakat demokratis yang dapat mencapai kedudukan tertentu dalam masyarakat melalui partainya.  

Kamis, 03 Juli 2014

Klasifikasi Peta

Edukasi Blog - Klasifikasi Peta. Pada Pembahasan sebelumnya yaitu Prinsip-prinsip dasar Peta dan Pemetaan. Kita telah membahasa mengenai Proyeksi-proyeksi peta, contohnya yaitu proyeksi Azimutal, proyeksi Kerucut, dan proyeksi Silinder. Sekilas pembahasan, Peta merupakan suatu gambaran unsur-unsur ketampakan permukaan abstrak dari permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil menggunakan skala tertentu. Ilmu yang secara khusus mempelajari tehnik pembuatan peta disebut kartografi. Adapun ilmu yang secara khusus mempelajari teknik pembuatan peta disebut kartografer. Kembali ke pokok pembahasan, peta dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut.

  • Berdasarkan skala, peta dibedakan atas peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala geografi.
  1. Peta Kadasfer : Yaitu peta yang memiliki skala sangat besar antara 1:100 sampai 1:5.000. Peta ini pada umumnya menggambarkan peta-peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah.
  2. Peta skala besar : yaitu peta yang memiliki skala antara 1:5.000 sampai dengan 1:250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, seperti wilayah kelurahan, kecamatan, atau kabupaten.
  3. Peta Skala Sedang : yaitu peta yang memiliki skala antara 1:250.000 sampai dengan 1:500.000. Peta ini biasanya menggambarkan wilayah yang agak luas, seperti provinsi.
  4. Peta Skala Kecil : Yaitu peta yang memiliki skala antara 1:500.000 sampai dengan 1:1.000.000. Misalnya, peta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  5. Peta Skala Geografis : Yaitu peta yang memiliki skala lebih dari 1:1.000.000. Peta ini biasanya menggambarkan kelompok antar negara, benua, atau kawasan. Misalnya, Peta kawasan Asia Tenggara dan Peta Benua Eropa.
Peta berskala besar menggambarkan detail suatu daerah sempit, seperti relief, pola aliran sungai, jenis vegetasi, pola permukiman, jalan, dan keadaan geologi. Adapun peta-peta yang lebih kecil skalanya menggambarkan daerah-daerah yang luas, seperti daerah bahaya banjir, daerah rawan erosi, penggunaan lahan, penyebaran penduduk, dan iklim.
  • Berdasarkan data yang ditampilkan, Peta dibedakan atas peta umum dan peta khusus.
  1. Peta umum, (Peta Ikhtisar), yaitu peta yang menggambarkan seluruh ketampakan yang ada di permukaan bumi, baik keadaan alam maupun budaya, seperti jalan, pemukiman, dan sungai. Peta umum dibedakan atas peta dunia, peta korografi, dan peta topografi.
    1. Peta Dunia, yaitu peta yang memberikan informasi tentang bentuk dan letak wilayah setiap negara di dunia.
    2. Peta Korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil.
    3. Peta Topografi, yaitu peta yang memberikan gambaran tentang permukaan bumi secara vertikal sehingga dapat diketahui reliefnya. Pada peta topografi terdapat garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama.
  2. Peta Khusus, (Peta Tematik), yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi berdasarkan tema-tema tertentu. Contohnya peta geologi, peta geomorfologi, peta persebaran bahan tambang, peta penggunaan lahan, dan peta jenis tanah. 
  3. Menurut ICA (International Cantographic Association), peta dibedakan atas peta topografi, peta jalan, dan peta khusus. 
-- Peta Topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi secara vertikal. Berdasarkan skalanya, peta topografi dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :
  1. skala besar, yaitu kurang dari 1:25.000;
  2. skala menengah, yaitu antara 1:25.000 - 1:250.000;
  3. skala kecil, yaitu antara 1:250.000 - 1:2.500.000;
  4. skala sangat kecil, yaitu lebih dari 1:2.500.000.
--Peta Jalan (Chart), yaitu peta yang digunakan dalam perjalanan, baik darat, laut, maupun udara. Tampilan peta ini menarik karena berfungsi sebagai penunjuk jalan. Peta jalan skalanya bervariasi, antara 1:200.000-1:1.000.000.
--Peta Khusus, yaitu peta yang menggambarkan data yang memiliki tema-tema khusus.

Gambar Peta Topografi
peta topografi

Rabu, 02 Juli 2014

Prinsip-prinsip Dasar Peta dan Pemetaan


Edukasi Blog - Peta dan Pemetaan. Pernahkah anda pergi ke suatu tempat yang belum anda ketahui sebelumnya ? Apa yang terbayang dalam benak anda ? Mungkin anda takut tersesat karena belum mengenal medan perjalanannya. Kondisi ini akan dirasakan pula oleh para pecinta alam yang sering melakukan ekspedisi (perjalanan) ke tempat-tempat lain. Mereka memerlukan alat yang dapat membantu menentukan tempat yang hendak dituju, yaitu peta. Menurut International Cartographic Association (ICA), Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandangan manusia. Ilmu yang secara khusus mempelajari teknik pembuatan peta disebut kartogragi . Adapun orang yang ahli dalam membuat peta disebut kartografer. 

Orang telah membuat dan menggunakan peta sejak lama. Peta telah ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian ke berbagai wilayah di muka bumi. Perjalanan tersebut menghasilkan gambaran sebuah wilayah walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa. Peta tertua yang pernah ditemukan dibuat 4.000 tahun yang lalu di Balbion kuno. Bahkan sebelum itu, manusia yang hidup di zaman prasejarah mungkin pernah membuat peta untuk menunjukkan tempat mencari makanan dan air.

Kemudian, para penjelajah memerlukan peta agar mereka tidak tersesat ketika melakukan perjalanan jauh. Para pedagang memrlukan peta untuk mengetahui dimana mereka dapat menjual barang-barang mereka. Adapun raja dan serdadu menggunakan peta untuk memerintah kerajaan dan untuk merencanakan perang.
(Contoh Peta, Peta pertama yang di buat oleh Claudius Ptolomaeus)

Proyeksi Peta 
Salah satu masalah bagi para pembuat peta adalah bagaimana membuat peta datar yang akurat dari objek bundar seperti bumi. Salah satu solusinya adalah dengan proyeksi peta. Proyeksi Peta adalah teknik penggambaran dari bentuk bumi yang bundar ke bidang datar. Permasalahan utama dalam proyeksi peta adlah penyajian bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Bidang lengkung tidak dapat dibentangkan menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan (distorsi). 
Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan, proyeksi peta dapat diklasifikasikan menjadi proyek azimutal, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

 Gambar proyeksi azimutal, kerucut dan silinder
  • Proyeksi Azimutal 
Proyeksi Azimutal adalah jenis proyeksi yang menggunakan bidang datar atau sehelai kertas sebagai bidang proyeksinya. Bidang datar tersebut menyinggung bagian bola bumi. Titik singgung antara permukaan bumi dan bidang datar dapat terletak pada kutub, ekuator, atau antara kutub dan ekuator. Misalnya, kita akan memproyeksikan garis-garis lintang dan bujur. Jika titik singgung antara bidang datar dan permukaan bola bumi terletak di kutub utara, setelah diproyeksikan garis lintang tampak sebagai lingkaran konsentris yang mengelilingi kutub. Adapun garis bujur tampak sebagai garis lurus yang berpusat di kutub dengan sudut yang sama.

  • Proyeksi Kerucut 
Proyeksi kerucut adalah jenis proyeksi yang menggunakan kerucut sebagai bidang proyeksinya yang menyinggung sepanjang satu lingkaran, kemudian dibuka. Bola bumi seolah-olah seperti disimpan dalam sebuah bidang yang berbentuk kerucut. Proyeksi ini paling tepat digunakan untuk menggambar daerah-daerah di lintang 45 derajat.
  • Proyeksi Silinder 
Proyeksi silinder adalah jenis proyeksi yang menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya. Bola bumi seolah-olah diselimuti oleh sebuah tabung. Posisinya dapat sejajar dengan sumbu bumi,miring, atau tegak lurus terhadap sumbu bumi. Proyeksi silinder cocok digunakan untuk menggambar daerah-daerah di sekitar khatulistiwa.

Peta yang baik akan mencantumkan keterangan tentang jenis proyeksi yang digunakan. Hal ini penting untuk memberi pemahaman kepada pengguna peta jika akan melacak kesalahan yang tidak dapat dihindari pada saat pembuatan peta.

Syarat-syarat Peta 
Setiap orang dapat membuat peta. Akan tetapi, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah peta. Syarat-syarat tersebut, yaitu sebagai berikut :
  1. Peta harus sama bentuk (conform) , yaitu peta yang tergambar meskipun kecil harus sebangun dengan keadaan sebenarnya.
  2. Peta harus sama jarak (equidistant), yaitu perbandingan jarak pada peta harus sama dengan jarak sebenarnya.
  3. Peta harus sama luas (equivalent), yaitu perbandingan luas daerah pada peta harus sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi.
Fungsi Peta 
Saat ini peta telah digunakan di berbagai bidang kehidupan sesuai dengan fungsinya. Anda juga dapat menggunakan peta, seperti untuk mencari lokasi baru yang belum pernah dikunjungi. Itulah salah satu fungsi pada peta. Adapun fungsi peta yang lain menurut Edukasi Blog adalah sebagai berikut :
  1. menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
  2. memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
  3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai, dan bentuk-bentuk lainnya.
  4. membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
  5. menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
Saya rasa, demikian lah postingan saya untuk hari ini, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, jika ada komentar, kritik dan saran, silahkan saja berkomentar pada kotak komentar di bawah postingan ini, tetapi sebelumnya, like nya dulu yahh (y). Billahi taufiq wal hidayah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. #Edukasi Blog

Selasa, 01 Juli 2014

Budaya Politik Menurut Para Ahli


Danu Blog - Pengertian budaya politik menurut para ahli, ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, derajat/tingkat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar sehingga tetap dalam satu pemahaman dan rambu-rambu yang sama. Berikut ini merupakan pengertian budaya politik menurut beberapa ahli ilmu politik. 
  • Rusadi Sumintaputra
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
  • Sidney Verba
Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif, dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.
  • Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
  • Austin Ranney
Budaya Politik adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi terhadap objek-objek politik.

  • Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr. 
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas (dalam arti umum atau menurut para ahli) dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut :

Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih memberi penekanan pada perilaku-perilaku nonaktual seprti orientasi, sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan-kepercayaan. Hal inilah yang menyebabkan Gabriel A Almond memandang bahwa budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting dalam berjalannya sebuah sistem politik.

kedua : hal-hal yang diorentasikan dalam budaya politik adalah sistem politik, artinya pembicaraan tentang budaya politik tidak pernah lepas dari pembicaraan tentang sistem politik.

ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan komponen-komponen budaya politik dalam tataran masif, atau mendeskripsikan masyarakat di suatu negara atau wilayah, bukan per-individu.

Dengan memahami pengertian budaya politik, kita akan memperoleh paling tidak dua manfaat, yaitu:
  1. sikap warga negara terhadap sistem politik akan mempengaruhi tuntutan, tanggapan, dukungan, serta orientasinya terhadap sistem politik itu;
  2. hubungan antara budaya politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik dapat dimengerti.