Rabu, 02 Juli 2014

Prinsip-prinsip Dasar Peta dan Pemetaan


Edukasi Blog - Peta dan Pemetaan. Pernahkah anda pergi ke suatu tempat yang belum anda ketahui sebelumnya ? Apa yang terbayang dalam benak anda ? Mungkin anda takut tersesat karena belum mengenal medan perjalanannya. Kondisi ini akan dirasakan pula oleh para pecinta alam yang sering melakukan ekspedisi (perjalanan) ke tempat-tempat lain. Mereka memerlukan alat yang dapat membantu menentukan tempat yang hendak dituju, yaitu peta. Menurut International Cartographic Association (ICA), Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandangan manusia. Ilmu yang secara khusus mempelajari teknik pembuatan peta disebut kartogragi . Adapun orang yang ahli dalam membuat peta disebut kartografer. 

Orang telah membuat dan menggunakan peta sejak lama. Peta telah ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian ke berbagai wilayah di muka bumi. Perjalanan tersebut menghasilkan gambaran sebuah wilayah walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa. Peta tertua yang pernah ditemukan dibuat 4.000 tahun yang lalu di Balbion kuno. Bahkan sebelum itu, manusia yang hidup di zaman prasejarah mungkin pernah membuat peta untuk menunjukkan tempat mencari makanan dan air.

Kemudian, para penjelajah memerlukan peta agar mereka tidak tersesat ketika melakukan perjalanan jauh. Para pedagang memrlukan peta untuk mengetahui dimana mereka dapat menjual barang-barang mereka. Adapun raja dan serdadu menggunakan peta untuk memerintah kerajaan dan untuk merencanakan perang.
(Contoh Peta, Peta pertama yang di buat oleh Claudius Ptolomaeus)

Proyeksi Peta 
Salah satu masalah bagi para pembuat peta adalah bagaimana membuat peta datar yang akurat dari objek bundar seperti bumi. Salah satu solusinya adalah dengan proyeksi peta. Proyeksi Peta adalah teknik penggambaran dari bentuk bumi yang bundar ke bidang datar. Permasalahan utama dalam proyeksi peta adlah penyajian bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Bidang lengkung tidak dapat dibentangkan menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan (distorsi). 
Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan, proyeksi peta dapat diklasifikasikan menjadi proyek azimutal, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

 Gambar proyeksi azimutal, kerucut dan silinder
  • Proyeksi Azimutal 
Proyeksi Azimutal adalah jenis proyeksi yang menggunakan bidang datar atau sehelai kertas sebagai bidang proyeksinya. Bidang datar tersebut menyinggung bagian bola bumi. Titik singgung antara permukaan bumi dan bidang datar dapat terletak pada kutub, ekuator, atau antara kutub dan ekuator. Misalnya, kita akan memproyeksikan garis-garis lintang dan bujur. Jika titik singgung antara bidang datar dan permukaan bola bumi terletak di kutub utara, setelah diproyeksikan garis lintang tampak sebagai lingkaran konsentris yang mengelilingi kutub. Adapun garis bujur tampak sebagai garis lurus yang berpusat di kutub dengan sudut yang sama.

  • Proyeksi Kerucut 
Proyeksi kerucut adalah jenis proyeksi yang menggunakan kerucut sebagai bidang proyeksinya yang menyinggung sepanjang satu lingkaran, kemudian dibuka. Bola bumi seolah-olah seperti disimpan dalam sebuah bidang yang berbentuk kerucut. Proyeksi ini paling tepat digunakan untuk menggambar daerah-daerah di lintang 45 derajat.
  • Proyeksi Silinder 
Proyeksi silinder adalah jenis proyeksi yang menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya. Bola bumi seolah-olah diselimuti oleh sebuah tabung. Posisinya dapat sejajar dengan sumbu bumi,miring, atau tegak lurus terhadap sumbu bumi. Proyeksi silinder cocok digunakan untuk menggambar daerah-daerah di sekitar khatulistiwa.

Peta yang baik akan mencantumkan keterangan tentang jenis proyeksi yang digunakan. Hal ini penting untuk memberi pemahaman kepada pengguna peta jika akan melacak kesalahan yang tidak dapat dihindari pada saat pembuatan peta.

Syarat-syarat Peta 
Setiap orang dapat membuat peta. Akan tetapi, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah peta. Syarat-syarat tersebut, yaitu sebagai berikut :
  1. Peta harus sama bentuk (conform) , yaitu peta yang tergambar meskipun kecil harus sebangun dengan keadaan sebenarnya.
  2. Peta harus sama jarak (equidistant), yaitu perbandingan jarak pada peta harus sama dengan jarak sebenarnya.
  3. Peta harus sama luas (equivalent), yaitu perbandingan luas daerah pada peta harus sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi.
Fungsi Peta 
Saat ini peta telah digunakan di berbagai bidang kehidupan sesuai dengan fungsinya. Anda juga dapat menggunakan peta, seperti untuk mencari lokasi baru yang belum pernah dikunjungi. Itulah salah satu fungsi pada peta. Adapun fungsi peta yang lain menurut Edukasi Blog adalah sebagai berikut :
  1. menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
  2. memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
  3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai, dan bentuk-bentuk lainnya.
  4. membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
  5. menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
Saya rasa, demikian lah postingan saya untuk hari ini, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, jika ada komentar, kritik dan saran, silahkan saja berkomentar pada kotak komentar di bawah postingan ini, tetapi sebelumnya, like nya dulu yahh (y). Billahi taufiq wal hidayah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. #Edukasi Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar