Edukasi Blog

Carilah apa yang ingin kalian cari, gapailah apa yang ingin kalian gapai. #EdukasiBlog

Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan

EDUKASI BLOGApresiasi Karya Seni Rupa Terapan. Di pembahasan sebelumnya yaitu Apresiasi Karya Seni Kriya, dibahas mengenai kelompok-kelompok seni kriya, contoh, Kriya Tekstil berupa batik, tenun, dan bordir, Kriya Anyaman, Kriya Lukis, Kriya Kulit, Kriya Ukiran, Kriya Logam, Kriya Keramik, dan Kriya Lainnya. Dalam lingkup internasional, keunikan seni kriya Indonesia selalu menjadi perhatian ketika dipamerkan. Seni Kriya merupakan istilah yang dipopulerkan untuk menggantikan kata kerajinan yang dianggap tidak sesuai lagi. Karya seni mengandung tema dan memuat beragam simbol atau lambang yang menjadi cermin diri dan lngkungan tempat kriya tersebut berkembang.

1. Pengertian Apresiasi

Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu apresiasi pasif dan aktif. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai. Adapun apresiasi aktif, yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.


  • Nilai Bentuk 
Nilai bentuk berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi, artinya penyerapan visual dengan mata menjadi acuan dalam apresiasi. Nilai bentuk karya seni rupa disebut juga nilai intrinsik. Bentuk karya disebut juga sebagai bahan atau media yang secara fisik dapat dipersepsi oleh mata pengamat dan wujudnya berupa unsur-unsur fisik seni rupa. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
  • Nilai Isi 
Nilai isi disebut juga nilai ekstrinsik dan bersifat nonfisik karena berada dibalik wujud karya. Nilai isi pada karya seni rupa hadir melalui pengolahan unsur-unsur fisik. Seorang pengamat setelah menikmati nilai-nilai fisik akan menangkap isiatau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

Pada saat menikmati karya yang menimbulkan sikap simpati akan muncul getaran yang menuntun sikap empati (lebur dengan objek), sikap ini merupakan tingkatan apresiasi tertinggi. 

2. Apresiasi Karya Seni Rupa 

Untuk menghindari kesimpangsiuran, apresiasi seni rupa harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan tertentu, diantaranya adalah : 
  • Pendekatan Mimetik 
Melalui pendekatan ini, sebuah karya dinilkai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam. Misalnya, lukisan binatang akan dilihat kemiripannya dengan binatang sesungguhnya yang hidup di alam.
  • Pendekatan Ekspresif 
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan ke dalam karya. Misalnya, kelugasan dalam mempergunakan media dan teknik tertentu dapat dijadikan acuan dalam menilai ekspresinya.
  • Pendekatan Struktural 
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya. Aspek kebentukan karya yang terdiri atas unsur-unsur pendukungnya dpat menjadi landasan penilaian.
  • Pendekatan Semiotik 
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya. Berdasarkan hal tersebut dapat dibuat berbagai tafsir atas karya yang dilihat.

3. Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Khazanah karya seni rupa terapan Nusantara tidak dapat terhitung jumlahnya. Di seluruh wilayah Indonesia, diproduksi berbagai jenis, bentuk, hiasan, gaya, media, teknik, dan fungsi benda yang dapat diklasifikasikan sebagai karya seni rupa terapan.

a. Pakaian 

Dari segi bentuk dan bahannya, kebutuhan pakaian manusia bermacam-macam. Bahannya ada yang berasal dari hasil budi daya tumbuhan, seperti kapas yang dipintal menjadi benang untuk ditenun menjadi sehelai kain atau serat tumbuhan dan bahan kulit kayu yang diolah sampai menyerupai kain.

b. Perhiasan 

Keinginan menghias tubuh sudah ada sejak dimulainya peradaban manusia. Bahannya ada yang dari serat tumbuhan atau ranting; bagian tubuh binatang, seperti taring, kulit, atau kepalanya yang diawetkan; aneka batu mulia; dan logam. Perhiasan dapat dikenakan pada bagian kepala, telinga, hidung, leher, perut, tangan , jemari dan kaki.

c. Senjata 

Senajat tradisional daerah tertentu mempunyai keunikan, baik dari segi bentuk, bahan, teknik pembuatan,maupun hiasannya.Bentuknya ada yang berupa pisau, keris, golok, dan tombak.

d. Topeng dan Wayang 

Topeng dan wayang merupakan jenis karya seni rupa terapan yang berkaitan dengan cabang seni yang lain, yaitu seni tari, musik, dan teater. Penggunaan seni rupa sangat jelas fungsinya dalam kriya topeng dan wayang.

e. Kemasan 

Kemasan atau wadah untuk makanan atau benda lainnya amat beragam. Jenis makanan tertentu identik dengan kemasan yang membungkusnya. 

f. Alat Transportasi 

Kendaraan menjadi alat angkut yang penting dlam kehidupan manusia. Kendaraan tradisional, jenisnya ada yang dihela binatang atau dikayuh oleh manusia, seperti becak, sampan, delman, atau pedati.

g. Bangunan 

Fungsi bangunan sebagai kebutuhan primer manusia dapat dibedakan menjadi banguna sehari-hari (profan) dan bangunan keagamaan (sakral). Rumah tinggal dan rumah adat termasuk bangunan sehari-hari.

h. Peralatan Rumah Tangga 

Peralatan rumah tangga tidak hanya termasuk sebagai barang fungsional karena hampir pada semua peralatan rumah tangga terdapat sentuhan seni.

i. Benda Ritual 

Peralatan untuk kepentingan upacara menjadi benda yang secara khusus dipersiapkan sebagian besar suku bangsa yang ada di Indonesia. Bentuknya dapat berupa sesajen atau benda-benda upacara-upacara adat atau keagamaan.

j. Alat Musik 

Perangkat yang dapat menghasilkan suara disebut alat musik, baik yang dipetik, dipukul, ditabuh, ditiup, maupun digesek. Bahannya dari bambu, kayu, logam, atau kulit hewan. 

k. Ragam Hias 

Pembuatan ragam hias sangat bergantung pada benda yang dihiasnya. Ragam hias Nusantara dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Ragam hias Flora atau tumbuhan
2) Ragam Hias Fauna Atau Hewan
3) Ragam hias manusia
4) Ragam hias geometris
5) Ragam hias kaligrafi
6) Ragam hias lainnya

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Seni Budaya SMA dengan judul Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan. Berbagi itu indah. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... TTD : Edukasi Blog
Ditulis oleh: Unknown - Rabu, 09 Juli 2014

2 komentar untuk "Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan"

  1. Mau nanya gimana sih cara buat tombol/menu di blog seperti anda (home,about,contact,sosiologi,geografi,pkn,seni budaya,dll) mohon yaa koment sy d balas atau kirim d email saya jwbnnya putrikhairunnisaramli15@gmail.com

    BalasHapus